Feeds:
Posts
Comments

Archive for the ‘Seputar Koinonia’ Category

Gebrakan baru dilakukan oleh Naposo Bulung HKBP Bonang Indah. Mereka “menantang” (challange) diri mereka untuk meningkatkan kemampuan olah vokal dengan ikut serta Festival Paduan Suara Naposo Bulung, dimana Noposo Bulung HKBP Rogate menjadi pelaksana festival dimaksud.

Gaung pun bersambut, Parhalado mendukung keinginan tersebut dengan harapan semakin meningkatkan kesolidan Naposo Bulung juga sebagai sarana mereka bersosialisasi menjali  networking dengan Naposo Bulung dari gereja lain khususnya jemaat HKBP.

Panitia telah menetapkan bawa lagu “KU MULAI DARI DIRI SENDIRI”  by .Pontas Purba sebagai lagu wajib.

Kumulai dari diri sendiri
Untuk melakukan yang terbaik
Kumulai dari diri sendiri
Hidup jujur dengan hikmat Tuhanku
Tekadku Tuhan mengikutmu selama hidupku
Berpegang teguh kepada iman dan percayaku
Akan kumulai dari diriku
Melakukan sikap yang benar
Biarpun kecil dan sederhana
Tuhan dapat membuat jadi besar

Kumulai dari keluargaku
Menjadi pelaku firman-Mu
Slalu mendengar tuntunan Tuhan
Berserah pada rencana kasih-Mu
Kadang-kadang lain jawaban Tuhan atas doaku
Kupegang teguh Tuhanku memberikan yang terbaik
Kumulai dari keluargaku
Hidup memancarkan kasih-Mu
Walaupun lemah dan tidak layak
Kuasa Tuhan menguatkan diriku

 

Ayo Naposo Bulung Bonang Indah, persembahkan yang terbaik untuk kemuliaan nama TUHAN sang Raja Gereja.

Read Full Post »

Perayaan Natal SM

Biarlah foto ini yang berbicara tentang kemeriahan Perayaan Natal Sekolah Minggu HKBP Bonang Indah tgl 12 De

s & 13 Des 2009 yang lalu

Read Full Post »

SIKAP KAUM BAPAK YANG KRISTIANI DALAM MENJAWAB

PERKEMBANGAN ZAMAN SAAT INI

Pdt. DR. Einar. M. Sitompul

Dari Otot ke Otak

  • Perkembangan teknologi mengubah pola hidup secara mendasar. Pekerjaan yang mengandalkan otot manusia semakin berkurang. Orang tidak perlu tenaga besar untuk melakukan pekerjaan berat; cukup dengan memanfaatkan peralatan-peralatan teknologi. Sudah barang tentu ini bukan hasil proses kemarin dulu melainkan proses yang dimulai sejak manusia hadir di muka bumi. Sejak manusia melakukan kegiatan di alam semesta, mereka berpikir untuk menemukan cara untuk memudahkan semua aktivitas mereka. Itulah awal dari proses penemuan demi penemuan di masyarakat; mula-mula jangka waktu suatu penemuan ke penemuan jutaan tahun, ribuan tahun, kemudian ratusan tahun, puluhan tahun, tahunan, bulanan dan sekarang hampir tiap hari kita melihat “penemuan baru”. Mengapa laki-laki lebih berperan? Mungkin karena pria punya otot lebih kuat dan gerakannya lebih cepat. Tetapi soal otak tidak ada korelasi kemampuan otak dan jenis kelamin; kecerdasan tidak ada kaitan dengan jenis kelamin.
  • Dengan kemajuan teknologi wanita semakin berperan dalam masyarakat. Teknologi dapat dioperasikan oleh siapa saja, pria atau wanita, asalkan mengetahui cara dan terampil menggunakan. Kaum wanita semakin banyak mengambil peranan, maka kesetaraan gender menjadi salah satu tiang utama masyarakat modern. Pria dan wanita mempunyai hak, kesempatan dan kewjiban yang sama untuk meraih kemajuan. Sejalan dengan itu sistem demokrasi semakin diakui sebagi sistem paling pas untuk mewujudkan Hak-hak Manusia (HAM). Di dalam keluarga demokarasi disadari atau tidak semakin menjadi bagian dinamika keluarga. Orang tua mulai bertanya tentang pendapat anak-anak mereka. Mereka tidak lagi memaksa pendidikan/pekerjaan untuk anak-anak mereka.Istri bukan lagi hanya objek, bukan properti, bukan hanya sekadar alat reproduksi; melainkan telah berdiri sejajar dengan suami menghadapi cobaan dan tantangan. Anak-anak diakui mempunyai hak untuk berperan aktif mengembangkan diri dan keluarga. Keluarga paternalis (mutlak diatur bapak/suami/pria) telah bergeser ke keluarga demokratis. Artinya, semua gerak hidup keluarga dan perencanaan dibicarakan bersama: pemakaian uang (gaji), pembelian peralatan, jumlah anak, pendidikan anak, tempat tinggal dan karir masing-masing.
  • Kita sekarang sudah berada di ambang dunia baru yang disebut dunia maya, dunia yang melampaui realitas, populer disebut post-realitas atau hiper-realitas (hyper-reality). Artinya, orang dapat menghadirkan sesuatu yang dikehendakinya, tidak nyata tetapi nyata. Tidak bisa dijamah tetapi mempengaruhi rasa dan aktvitas. Sudah terjadi seseorang dengan komputernya menjelajahi dunia ciptaannya dan menikmatinya dengan sebagian inderanya. Ia tidak hanya melihat tetapi juga terlibat aktif menggelutinya sehingga dapat membuat orang “kecanduan”. namun demikian tidak boleh diabaikan manfaat positif kemajuan teknologi; membantu orang menyelesaikan persoalan, menemukan data yang diperlukan, membantu mengerjakan sesuatu dengan mudah dan cepat, dsb.

Sikap kita

  • Uraian diatas memaparkan corak dunia di mana kita berada, corak dunia di mana kaum bapak menjalankan peranan mereka. Oleh karena itu secara jujur kita mesti mengakui perubahan masyarakat mendorong kita untuk membangun peranan yang sesuai dengan perubahan agar kaum bapak mampu menegakkan wibawa sebagai kepala keluarga. Wibawa tidak datang hanya dari tradisi tetapi yang paling utama datang dari kehidupan religius, kasih dan kepekaan terhadap kebutuhan keluarga. Perubahan yang berlangsung tersebut membawa krisis peranan. Kaum bapak yang menyandang pengaruh tradisi – yang menempatkan pria/suami  pada posisi sentral – mengalami goncangan psikologis. Goncangan itu dapat dari masyarakat atau dari nilai-nilai baru; dapat juga dan mungkin sangat sering akibat benturan nilai yang dipegang suami/istri. Yang satu tradisional yang lain modern. Para suami/kaum bapak mempertahankan posisi paternalistik tetapi para istri/kaum wanita menghendaki kesetaraan. Ini dapat menimbulkan pertengkaran/konflik yang sering berujung pada perceraian.
  • Kaum bapak di masyarakat Batak atau keluarga Kristen Batak tidak mungkin mengabaikan perkembangan. Respons kita berlandaskan iman dan dalam bingkai kebudayaan.
  • Kalau kita perhatikan Alkitab terlihat jelas perkembangan masyarakat (umat Allah) yang dimulai dari seorang tokoh/bapak Abraham. Dia hidup dalam suatu kurun waktu di mana bentuk kehidupan pada masa itu ialah keluarga patriarkhat pengembara. Abraham dan para keturunannya seperti suatu kelompok yang dipimpin seorang kepala suku ; segala sesuatu dalam suku ditentukan oleh kepala suku/kelompok. Tetapi kemudian ketika Allah semakin banyak jumlahnya, maka kehidupan diatur oleh pengajaran Tuhan (Taurat) dan penjabarannya seperti yang tertulis terutama di dalam kitab Kejadian sampai Ulangan. Penetapan berbagai ketentuan terutama pada masa Musa harus dimengerti sebagai implementasi kebebasan yakni tindak lanjut pembebasan dari perbudakan di Mesir. Keluarga dan masyarakat diatur sedemikian rupa dalam prinsip keadilan sehingga kebebasan melahirkan kesejahteraan (syalom) dalam arti seluas-luasnya dan tidak mngulangi penindasan seperti yang dilakukan orang Mesir (Band, L. John Topel, The Way to Peace:Liberation through the Bible, New York;Orbis Books, 1979, 1-32)
  • Di dalam Perjanjian Baru masyarakat sudah sangat berkembang, sudah sangat stabil secara politik (kerajaan Romawi) dan keagamaan (karena hukum agama sudah lengkap dan ada petugas keagamaan seperti Ahli Taurat dan Mahkamah Keagamaan). Yesus datang membawa perubahan cara pandang. Ia menyuarakan kasih karunia Allah terhadap orang-orang miskin, tertindas, orang berdosa dan orang-orang yang dinilai tidak masuk hitungan. Sikap-Nya terhadap wanita jauh melampaui sikap religius paternalistic Yahudi; Ia melihat perkawinan soal kasih/persekutuan bukan melulu soal hukum, wanita bukan obyek hukum tetapi pribadi yang memiliki hak dan martabat yang harus dihormati. Yang diutamakan oleh Yesus ialah kasih, perhatian, solidaritas, rasa syukur atas anugerah Tuhan dan tidak mengandalkan kemampuan beramal sebagai dasar agama. Yesus membuka perspektif baru dalam menyikapi perubahan ; tidak hanya mematuhi tradisi tetapi juga bersikap kritis terhadap nilai-nilai tradisional demi kesejahteraan (Lihat Mat. 5: 17-48; Luk. 6: 27-36). Bagi Yesus sabat (baca: hukum) untuk manusia bukan manusia untuk sabat.
  • Sebagai bagian masyarakat luas orang Batak juga tidak kebal perubahan. Semakin banyak orang berpendidikan tinggi dan hidup secara modern di kota-kota besar. Pria dan wanita bersama-sama telah meraih kemajuan. Karena itu tuntutan kesetaraan di depan masyarakat adalah bagian dari perubahan; setiap orang berhak membangun karir dan mandiri dalam mengambil keputusan. Konsep paternalis semakin bergeser ke arah demokratis seperti sudah disinggung diatas; pengelolaan rumah tangga adalah urusan bersama. Karena itu kalau orang Batak ingin bertahan dengan adapt istiadatnya, harus berani mengadakan penyesuaian. Harus ditemukan apa inti adat dan apa sampingan, apa yang harus dan apa yang boleh tidak dilakukan. Jangan semua dianggap penting sehingga pelaksanaan adat jadi bertele-tele dan boros biaya serta boros waktu. Peranan kaun bapak ke depan akan lebih menekankan peranan pengarah; yang memotivasi keluarga, memimpin diskusi, membuka perspektif dan memberi masukan demi mencapai keputusan yang matang dan efektif.

Kaum bapak sebagai imam

  • Keluarga adalah unit terkecil masyarakat. Bagi gereja keluarga adalah gereja miniatur, sebab ia kesatuan dari beberapa orang. Sebagai imam, seorang bapak mempunyai kesejajaran dengan peranan imam di dalam agama (Israel). Imam pada dasarnya bertugas memimpin ibadah di rumah ibadah, mempersembahkan kurban atas nama jemaat, mendoakan jemaat dan mengajar jemaat tentang kehendak Tuhan. Alkitab menyimpan banyak cerita tentang keluarga (Adam, Lot, Abraham, Yakub, dsb). Ayub dikatakan pada hari-hari tertentu mempersembahkan kurban atas nama anak-anaknya karena kuatir anak-anaknya telah berbuat dosa (Ayb. 1: 5).
  • Peranan imam sekarang juga masih relevan. Seorang ayah tentu harus memahami situasi yang berubah. Apabila kita menyadari perubahan dan kecenderungan yang berkembang, akan lebih mudah berkomunikasi di dalam keluarga. Sikap fleksibel perlu dikembangkan karena zaman sekarang banyak pilihan dan generasi muda sangat cepat menyerap pengetahuan. Tetapi tidak perlu asumsi bahwa seorang bapak harus sarjana. Seorang anak tidak mencari bapak yang bergelar sarjana. Seseorang tidak harus sarjana agar berwibawa. Yang dibutuhkan ialah orang yang mampu “mendengar”, memiliki empati dan mau berdiskusi untuk menemukan solusi.
  • Alkitab memberi perhatian khusus tentang pengajaran. Pengajarandilihat sebagai upaya sengaja agar orang terus mengingat petunjuk Tuhan (lihat, Ul.6:4-9). Buku Amsal sebagai sastra hikmat mengetengahkan “budaya dialog” dalam pengajaran. Yang menarik dicatat dalam tradisi hikmat tidak dipertentangkan antara yang benar dan yang berdosa atau orang baik dan orang jahat, melainkan antara orang bijaksana dan orang bodoh, Ingatlah, Yesus dalam menyimpulkan pengajaran-Nya mengatakan bahwa orang yang mendengar dan melakukan yang Yesus ajarkan diibaratkan seperti  orang yang bijaksana tetapi orang yang hanya mendengar tetapi tidak melakukan ibarat orang yang bodoh (Mat.7:24-27). Dalam perspektif hikmat, orang yang bodoh cenderung disamakan dengan orang yang berdosa (Charles F. Melchert, , Wise Teaching: Biblical Wisdom and Educational Ministry, Harrisburg: Trinity Press International 1998, 20). Ini sangat penting  disimak bagi kita di Indonesia. Kita cenderung menyamakan agama dengan masalah menjadi  “orang baik dan orang saleh”. Orang baik atau saleh cenderung dilihat pada orang pendiam, tidak banyak menuntut (walau berhak), rajin beribadah, dan pasrah; tetapi dunia modern menghendaki orang-orang cerdas, terampil, berinisiatif, dinamis, dan kritis agar dapat berperan maksimal. Orang bijaksana adalah orang yang mampu membangun hidup dengan jeli melihat peluang dan menghindari ancaman. “Orang bijaksana tahu bagaimana harus bertindak, orang bodoh tertipu oleh kebodohannya” (Ams.14:8 BIS). Yang berperan dalam pengajaran tentang hikmat adalah ayah dan ibu. Orang tua dianggap telah banyak menempuh berbagai peristiwa sehingga dengan sendirinya wajar diharapkan nasihat mereka. “Hai anakku, peliharalah perintah mereka, dan janganlah menyianyiakan ajaran ibumu”, kata penulis Amsal tentang peranan ayah dan ibu mengajar anak mereka (Ams.6:20).

Menghadapi Krisis

  • Krisis adalah suatu keadaan genting di saat mana kita harus mengambil keputusan yang akan berdampak besar bagi seseorang (anggota keluarga) dan keluarga secara keseluruhan. Karena kita berbicara tentang kaum bapak, maka usaha mengatasi krisis mesti bersama-sama sebagai keluarga. Setiap anggota berhak memberi pendapat dan peranan suami/bapak adalah mengajak anggota keluarga melihat persoalan secara kritis dan dari berbagai sudut. Tugas seorang bapak bukan menyelesaikan persoalan tetapi membantu menyelesaikan persoalan secara bersama-sama. Dia seorang pengarah dalam semua persoalan, mengajak orang untuk solider terhadap yang lain atau solidarity maker.

  • Dulu orang berasumsi apabila teknologi semakin maju maka kesukaran akan berkurang drastis. Ternyata meleset.  Kejahatan bukan saja semakin merajalela, tetapi juga semakin sadistis dan canggih. Konflik tidak mereda malah meluas dan dalam berbagai aras. Penggunaan obat terlarang semakin meresahkan dan mengganggu kehidupan orang lain; satu yang memakai narkoba tetapi puluhan orang terutama keluarga dan kerabat resah dan menderita. Lingkungan hidup semakin buruk dan berbahaya, mengancam kehidupan umat manusia. Mengapa? Pertama-tama, sudah tentu karena manusia mempunyai sifat serakah yang inheren dalam dirinya. Sifat serakah itu apabila memperoleh jalan untuk menyalurkan diri maka ia akan berubah menjadi monster yang tidak kenal kata “kenyang” Perbedaan singa dan manusia: singa apabila telah kenyang akan berbaring santai di bawah pohon rindang dan apabila kijang lewat ia tidak akan menerkam, manusia walau sudah kenyang atau sudah mempunyai banyak akan terus mencari dan tidak pernah mengatakan “cukup”. Sifat tidak pernah puas diibaratkan oleh Amsal dengan lintah. Si lintah mempunyai dua anak: “Untukku” dan “Untukku”. Dan yang sama dengan itu, orang-orang serakah:”Ada tiga hal yang tak akan kenyang, ada empat hal yang tak pernah berkata : cukup! Dunia orang mati dan rahim yang mandul, dan bumi yang tidak pernah puas dengan air dan api yang tidak pernah berkata: cukup!” (Ams. 30: 5-16).

  • Banyak perikop atau kitab di Alkitab memaparkan pergumulan hidup orang-orang tertentu seperti Adam, Abraham, Lot, Ishak, Yakob, Yusuf, Daud, Salomo, Rut, Ester, Petrus, Paulus, dan banyak lagi. Semua tokoh selalu terkait dengan situas gawat di mana mereka harus mengambil keputusan.
  • Manusia diciptakan segambar dan serupa dengan Allah. Tetapi ia juga terikat pada tanah karena dibuat dari debu tanah (Kej.1:26-27 ; 2:7). Manusia makhluk mulia; mampu membangun sesuatu untuk kebaikan dirinya tetapi juga makhluk hina karena setelah kejatuhan ke dalam dosa, manusia sering melakukan yang salah, mengambil keputusan yang merusak dirinya karena didorong oleh keinginan tubuh, didorong oleh kenikmatan, (Yak. 1: 13-15). Memahami manusia tidak cukup hanya dengan melihat dia sebagai ciptaan Allah (ideal) tetapi juga mesti memperhatikan bagaimana ia hidup, bagaimana ia jatuh dan bangun (aktual), Dilihat dari jatidirinya sebagai “segambar dan serupa dengan Allah”, ia mulia tetapi dari kenyataan hidup ia sering/cenderung melakukan tindakan yang bertentangan dengan jatidirinya, melakukan kejahatan dan perbuatan-perbuatan dosa. Manusia adalah makhluk yang ambivalens (Arie Jan Plaisier Manusia Gambar Allah: Terobosan-terobosan dalam bidang Antropologi Kristen, Jakarta: BPK,1999,78ff). Ini juga berlangsung di dalam semua agama dan organisasi., Dilihat dari tujuan semua agama dan organisasi meneriakkan kebaikan tetapi pada kenyataan yang muncul ialah tindakan-tindakan yang bertentangan dengan jatidirinya. Karena itulah kita kritis melihat setiap perkembangan, kritis apabila mendengar ucapan, kritis membaca berita tentang suatu organisasi, karena manusia memiliki sifat yang melekat pada dirinya yakni egoisme. Sifat yang sudah diperlihatkan Adam dan Hawa!

  • Kembali pada “mengambil keputusan”. Bapak sering ditonjolkan peranannya di dalam Alkitab karena posisi mereka sebagai kepala keluarga. Sebagai pemimpin keluarga para tokoh acap kali berhadapan dengan situasi kritis: akibat mengambil keputusan yang salah Adam dan Hawa memakan buah pohon pengetahuan tentang yang baik dan jahat. Abraham harus meninggalkan kampung halaman karena mengikuti perintah Tuhan, Lot harus meninggalkan rumahnya di Sodom, Daud melarikan diri dari kejaran Saul dan menghadapi pemberontakan anaknya Absalom dan jangan lupa Tuhan Yesus sendiri sering menghadapi tantangan dan karena itu beberapa kali dikatakan Dia pergi ke tempat sepi untuk berdoa. Beberapa hal menonjol tentang bagaimana mereka dapat kita angkat.

Pertama: mereka hidup dalam hubungan dengan Tuhan. Mereka melihat semua peristiwa peristiwa dalam hubungan dengan Tuhan baik hal menyenangkan maupun menyusahkan.

Kedua: Mereka manusia biasa tetapi berusaha sungguh-sungguh Mengatasi masalah: kadang-kadang menghindar, kadang berperang, kadang mencari  bantuan, kadang melakukan koordinasi dan kadang mendengar  nasihat orang lain

Ketiga: Mereka selalu berdoa dan percaya bahwa Allah aka memberikan jalan keluar yang terbaik.

Keempat: Para tokoh mampu melakukan  suatu yang berguna bagi orang lain  dan memberi pengaruh yang baik atau keteladanan.

  • Walau kita berbicara tentang kaum bapak harus diingatkan peranan wanita/istri yang sangat menentukan bagi kemantapan perjalanan hidup para tokoh. Sebagai contoh, Abigail adalah istri Daud yang bijak (1 Sam.25); Rut adalah istri Boas yang rendah hati dan beriman teguh menjadi leluhur perempuan Daud dan Tuhan Yesus; Elisabet istri Zakaria, seorang wanita yang saleh dan aktif, yang melahirkan Yohannes Pembaptis; dan banyak lagi.
  • Mengambil keputusan merupakan bagian keseharian hidup kita yang tidak bisa dihindarkan. Keputusan sejatinya ketetapan yang diambil untuk meraih yang lebih baik. Manusia tidak puas melihat saja apa yang ada di sekitarnya. Ia berpikir untuk melakukan yang lebih baik. Ia juga berpikir untuk mengatasi masalah dan mengatasi masalah dipercayai bagian kehidupan untuk menciptakan keadaan yang ideal. Ia selalu dalam posisi bergumul untuk bertindak. Orang Jerman menyebut keputusan adalah Entscheidung. Secara hurufiah berarti menarik pedang dari sarung (Scheide). Apabila pedang sudah ditarik maka pertempuran yang sungguh-sungguhpun dimulai. Ini bukan berperang untuk apa tetapi bagaimana kita berperang. Dengan memasuki “perang” kita akan semakin mengenal kehidupan (Jurgen Moltmann, Man: Christian Anthropologi in the Conflicts of the Present, Philadelphia: Fortress Press, 1976, 97ff).

Terus bertumbuh

  1. Setelah orang berkeluarga, mempunyai anak dan cucu dan terus menapak jalan kehidupan sampai lanjut usia. Secara tradisional orang-orang tua (katakanlah umur 50-an) adalah periode orang dianggap jadi panutan, tempat orang meminta nasihat atau akan disebut istilah populer sebagai sesepuh (Ayub.15:10; Raj. 12:6,8). Usia tua adalah anugerah  Tuhan namun harus dibarengi dengan rasa syukur dan rendah hati. Karena menjadi tua adalah sesuatu yang pasti kalau kita diperkenankan mengalaminya, maka jauh-jauh hari orang dapat mempersiapkan diri dengan baik. Dengan semakin baiknya pelayanan kesehatan kemungkinan mencapai usia tua semakin besar. Diperkirakan pada 2015 jumlah orang lanjut usia akan mencapai 10 persen atau sama dengan 24 juta lebih jiwa (Andar Ismail,ed., Ajarlah Mereka Melakukan, Jakarta: 2006, 218)
  • Setiap orang harus menyadari dirinya akan menjdi tua karena itu mesti mempersiapkan diri sejak dini. Dengan kata lain harus terus bertumbuh! Saya tidak berbicara tentang bagaimana memiliki dan memakai uang melainkan bagaimana mempersiapkan diri secara normal saja.

Pertama: karena kita akan menjadi tua maka menjaga kesehatan

sudah mesti dilakukan sejak dini agar jangan akibat

kelalaian kita akan mengalami gangguan di masa lansia.

Kedua : sebaiknya apabila usia kita di ambang lima puluh tahun

kita jangan berpikir untuk pindah. Kalau kita pindah  kita

terpaksa memulai lagi hubungan sosial. Di usia tua kebutuhan sosial semakin

tinggi; kita butuh teman sebaya yang memahami diri kita dan generasi yang lebih muda menghormati kita.

Ketiga : kita sebaiknya terus mengadakan kegiatan. Menjadi tua  bukan

berarti tidak aktif. Kegiatan justru membantu kita menjaga kekuatan. Orang yang kurang aktif  cenderung lebih cepat mengalami penurunan kekuatan fisik atau kerusakan organik. Tetapi orang yang aktif, orang yang mempunyai kegiatan, cenderung lebih lambat penurunan maupun kerusakan organnya. Orang yang pasif justru yang lebih mudah dihinggapi kepikunan. Mereka yang berusia tinggi pada umumnya orang yang beriman teguh dan hidup sederhana (A.Ismail,ed.,219f).

Memasuki atau menjelang usia tua tidak harus merasa diri lemah lunglai. Kecepatan dapat berkurang tetepi perjalanan jangan berhenti. Melalui aktivitas sosial kita dapat membagi pengalaman, membagi bukan memaksakan, agar yang lebih muda dapat lebih arif dari generasi sebelumnya.

Read Full Post »

Untuk Kalangan Sendiri (Ruas HKBP Bonang Indah)

HADIRI IKUTLAH

Retreat AMA HKBP Resort Bonang Indah 2009 :

”Sikap Bapak yang Kristiani dalam menjawab perkembangan zaman saat ini, tanpa menghilangkan ciri khas suku Batak”

oleh: Pdt. Dr. Einar Sitompul

19-20 Juli 2009.
di Villa Cibogo Puncak, Bogor

Biaya :
Rp. 150.000, 00/orang (all in)

Penyelenggara:
Seksi AMA
Huria Kristen Batak Protestant Resort Bonang Indah

Perumahan Dasana Indah Blok UF Tangerang
Telp.: (021) 5472873.

Read Full Post »

Pelatihan di hadiri 3 orang peserta yakni Vania, Andrew, dan Josh. Pelatihan di mulai pukul 09.45.
Materi yang di sampaikan: Sejarah Komputer, Pengenalan Komputer, Sejarah dan Pngenalan Internet, dan Praktek Internet.

Read Full Post »

Guru Sekolah Minggu (GSM) juga terkadang mengalami kejenuhan dalam pelayanan. Oleh karenanya untuk tetap mempertahankan spirit, berbagai kegiatan kebersamaan mereka lakukan untuk mempertahankan kualitas pelayanan. Berikut adalah foto rangkaian kegiatan mereka.

Read Full Post »

Untuk kalangan sendiri

Sobat muda … Remaja & Naposobulung HKBP Bonang Indah,  hadirilah

Pelatihan ber Internet secara bertanggung jawab

Yang akan di laksanakan pada :

Hari & Tanggal       :           Sabtu 11 Juli 2009
Waktu                        :           pukul 09:00  – 12.00 wib
Tempat                      :           Gereja HKBP Bonang Indah
Tutor                          :           Cst. S. Sitorus & R. Sihombing

Berikut silabus materi pelatihan ber internet secara bertanggung jawab:

  • Definisi & Pengertian Internet

Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘interconnected-networking’) ialah rangkaian komputer yang terhubung di dalam beberapa rangkaian. Media penghubung tersebut bisa melalui kabel, kanal satelit maupun frekuensi radio,sehingga komputer-komputer yang terhubung tersebut dapat saling berkomunikasi.

  • Sejarah Internet & Perkembangannya

Rangkaian pusat yang membentuk Internet diawali pada tahun 1969 sebagai ARPANET

Pada 1 Januari 1983, ARPANET menukar protokol rangkaian pusatnya, dari NCP ke TCP/IP. Ini merupakan awal dari Internet yang kita kenal hari ini.

  • Kegunaan Internet

1. Fungsi komunikasi

2. Fungsi Resource Sharing

3. Fungsi Resource Discovery

4. Fungsi Komunitas

  • Cara Mengakses Internet

Untuk dapat mengakses internet minimal kita

memerlukan : –Komputer, –Modem, –Line telepon ataupun Nirkabel

–Berlangganan ke provider (ISP – Internet Service Provider)

Dengan hanya berpandukan mesin pencari seperti Google, pengguna di seluruh dunia mempunyai akses internet yang mudah atas bermacam-macam informasi.

Netiquette merupakan Etika dalam menggunakan Internet, Beberapa aturan yang ada pada Nettiquete ini adalah ….. (dapatkan di pelatihan Sabtu 11 Juli 2009)

  • Istilah internet

Mengenal Email atau surat elektronik dan Etika penggunaan Email.

Apa itu email dan bagaimana mempergunakan.

  • Smilies & Acronyms

Karakter atau simbol yang melambangkan bahasa tubuh dalam email (senyum, marah, dll)

  • Spam atau junk mail

Email yang menggangu penerima email

  • Milis (mailing list) atau senarai
  • Bincang-bincang (chatting)
  • Facebook
  • Jurnal berbasis web (Web Blog / Bloging)
  • Permainan komputer internet (Internet Game)
  • Video Internet
  • Isu moral dan undang-undang
  • Akses Internet
  • Penggunaan Internet di tempat umum
  • Virus komputer
  • Cara Mengatasi Virus Komputer
  • Hal- hal  yang keliru di masyarakat tentang Internet

Pemahaman yang keliru di masyarakat bahwa Internet harus dihindari karena merusak moral, membuat anak malas belajar, dll. Benarkah demikian?

Catatan

1  Pelatihan ini tidak di pungut biaya (alias gratis…)

2. Pelatihan ini juga terbuka bagi jemaat (orang tua) yg ingin menghadirinya.

3. Agar bisa langsung praktek (on line), bagi yang memiliki Laptop  Notebook) harap membawanya berikut fasilitas pendukungya. (kabel gulung & charger termasuk conection modem bila ada)

4. Konsumsi TIDAK tersedia, harap mempersiapkan kebutuhan masing-masing.

Prepared by:

Pendamping Remaja HKBP Bonang Indah (Cst. Sampe Sitorus,SE)

Read Full Post »

Sesuai dengan hasil rapat Parhalado Partohonan dan Dewan Koinonia pada hari Selasa 16 Juni 2009, di tetapkan bahwa Pengurus Seksi Sekolah Minggu  & Guru Sekolah Minggu HKBP Bonang Indah  sbb:

Pengurus Seksi Sekolah Minggu

Ketua               :  Ny.Nababan br Sipayung

Sekretaris         :  Leli Tobing

Anggota            :  Ny. Sitorus br Sitanggang, Santi Butar-Butar, Rita Siregar

Guru Sekolah Minggu  (GSM):

1.  Santi Butar-Butar  (Koordinator)
2.  Lariana Sinambela
3.  Ny. Sitorus br Sitanggang
4.  Leli Tobing
5.  Doris Samosir
6.  Rizki Sitompul
7.  Rita Siregar
8.  Lisra Nainggolan
9.  Ryan Panjaitan
10. Lenny Sinaga

Dipandang perlu untuk merekrut calon Guru Sekolah Minggu. Untuk itu di himbau kepada seluruh ruas untuk mendorong putra-putrinya yang telah Lepas Sidi agar bersedia menjadi Guru Sekolah Minggu.

Selanjutnya Dewan Koinonia & Parhalado Partohonan akan melaksanakan pembinaan terhadap Guru Sekolah Minggu dan para calon.

Read Full Post »

Program Kerja Seksi Ama Tahun 2009
No
Kegiatan
Waktu
Sumber Dana
1
Latihan Koor
Setiap Jumat Malam
Ama
2
Kunjungan Kasih
Huria + Swadaya Ama
3
Partangiangan Ama + PA
Setiap 3 bulan (lihat note)
Huria + Swadaya Ama
4
Seminar Refleksi Budaya Batak dng HKBP
July
Huria + Swadaya Ama
5
Pesta Parheheon AMA
Nov
Huria + Swadaya Ama
Note : Partangiangan pertama di Gereja, di bulan Mei minggu ke
tiga, seterusnya bergiliran di setiap wilayah Medang, Legok
/Teratai & Bonang )
Program Kerja Seksi Ama Tahun 2009
No
Kegiatan
Waktu
Sumber Dana
1
Latihan Koor
Setiap Jumat Malam
Ama
2
Kunjungan Kasih
Huria + Swadaya Ama
3
Partangiangan Ama + PA
Setiap 3 bulan (lihat note)
Huria + Swadaya Ama
4
Seminar Refleksi Budaya Batak dng HKBP
July
Huria + Swadaya Ama
5
Pesta Parheheon AMA
Nov
Huria + Swadaya Ama

Read Full Post »

Ketua
: Kevin Martin Siregar
Sekretaris
: Melvina br. Sigalingging
Bendahara
: Intan br. Simorangkir
Anggota
: 1. Debby br. Hutahaean
2. Andrew Sinaga
3. Dian br. Sitanggang
4. Doli

Read Full Post »

Older Posts »